WAJO.THEHEADLINE.ID---Pernyataan mantan Bupati Wajo, Amran Mahmud, yang mengklaim pembangunan Pasar Tempe sebagai hasil kerja dan usahanya seorang diri, menuai kontroversi dan memicu reaksi keras dari sejumlah pihak.
Ketua PPP Wajo, Sufriadi Arif, yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel, secara tegas menantang Amran Mahmud untuk melakukan diskusi terbuka di hadapan masyarakat.
"Masalah terkait siapa yang punya andil besar dalam menghadirkan pasar modern tempe bisa terbuka seandainya pak Amran Mahmud siap menerima tantangan pak Supriadi Arif untuk melakukan diskusi di depan masyarakat," tegas Yunus Mappaluppe, Ketua Bappilu PPP Wajo.
Yunus Mappaluppe menegaskan bahwa polemik ini harus diluruskan secara publik agar tidak ada saling klaim atas pembangunan Pasar Tempe yang tengah menjadi buah bibir di tengah masyarakat.
"Biar masyarakat Wajo tau secara terang menerang, siapa yang punya andil jangan sampai hanya klaim sepihak," sambungnya.
Yunus juga menyoroti sikap Jubir Pammase, Baso Makkasau, yang disebutnya enggan merespon kritikan dan cibiran terkait pembangunan Pasar Tempe.
"Baso Makkasau katanya tidak mau merespon cibiran dan kritikan yang tidak berkelas. Ini kan bukan kritikan tapi tantangan untuk berdiskusi dan membuka kenyataan yang sebenarnya," ungkap Yunus.
Sufriadi Arif, yang juga merupakan tokoh sentral di PPP Wajo, menyatakan keyakinannya bahwa Amran Mahmud akan menerima tantangan diskusi terbuka ini jika memang merasa memiliki andil besar dalam pembangunan Pasar Tempe.
"Saya yakin kalau pak Amran Mahmud merasa punya andil besar, maka dia akan menerima tantangan untuk membuktikan perkataannya benar atau tidak," tandasnya.
Tantangan diskusi terbuka ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengurai benang kusut terkait pembangunan Pasar Tempe.
Masyarakat Wajo menantikan klarifikasi dan pembuktian dari Amran Mahmud terkait klaimnya, serta penjelasan yang lebih transparan dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.
Penulis: Cc@Agm