Wajo Luncurkan Gerakan Sholat Dhuha Berjamaah: Membangun Masyarakat Religius yang Kuat
WAJO.THEHEADLINE.ID---Suasana khusyuk menyelimuti Masjid Agung Ummul Quraa, Kabupaten Wajo, Rabu pagi.
Pemerintah Kabupaten Wajo secara resmi meluncurkan Gerakan Sholat Dhuha Berjamaah, sebuah inisiatif inspiratif yang bertujuan membudayakan sholat Dhuha di kalangan masyarakat.
Uniknya, gerakan ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dari pelajar hingga ASN, melalui platform virtual Zoom, menjangkau seluruh penjuru Kabupaten Wajo.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, H. Muhammad Subhan, S.Ag., M.Pd.I., menyatakan bahwa gerakan ini merupakan langkah strategis dalam pembangunan spiritual masyarakat.
"Masjid Ummul Quraa akan menjadi pusat gerakan spiritual Islam di Kabupaten Wajo. Ini penguatan iman dan akhlak yang sangat penting," tegasnya.
Ia menekankan pentingnya sholat Dhuha sebagai kekuatan rohani yang membentuk pribadi berakhlak mulia, tidak hanya di masjid besar, tetapi juga di mushola-mushola kecil di pelosok desa.
Bupati Wajo, H. Andi Rosman, S.Sos., M.M., mengajak seluruh aparatur pemerintah untuk aktif menjalankan dan menyebarluaskan gerakan ini.
"Gerakan ini bukan sekadar seremonial, tetapi budaya dan kebutuhan masyarakat Wajo," ungkapnya.
Bupati juga menekankan pentingnya peran camat, kepala desa, lurah, dan kepala OPD dalam menghidupkan sholat Dhuha berjamaah, mengingat manfaatnya yang luar biasa bagi pekerjaan, kesehatan, dan spiritualitas.
Sebagai bentuk dukungan, Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan bantuan 360 mushaf Al-Qur’an untuk memperkuat literasi Al-Qur’an di tengah masyarakat.
Acara peluncuran diakhiri dengan sholat Dhuha berjamaah yang dipimpin Imam Besar Masjid Agung Ummul Quraa, Abdul Waris Ahmad, S.H.I., M.H.I., menandai dimulainya gerakan ini secara spiritual dan simbolik.
Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Wajo, unsur Forkopimda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat turut hadir dalam acara tersebut.
Gerakan Sholat Dhuha Berjamaah ini diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif akan pentingnya spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ini bukan hanya sekadar ajakan ritual, tetapi sebuah langkah nyata Pemerintah Kabupaten Wajo dalam membangun masyarakat religius yang kuat dan berakhlak mulia.