SOPPENG.THEHEADLINE.ID----Komitmen memperkuat ekosistem inovasi daerah kembali ditegaskan melalui Acara Klinik Inovasi Daerah yang berlangsung di Aula Gabung Dinas Kabupaten Soppeng.
Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk pemantapan rancang bangun inovasi daerah sebagai wujud nyata peningkatan kapasitas kelembagaan yang adaptif, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Acara menghadirkan narasumber utama Daya Septianis Kartika, M. Si., yang memaparkan pendekatan sistemik dalam merancang inovasi dari identifikasi masalah, penguatan nilai kebaruan, hingga keberlanjutan dampak.
Ia menegaskan bahwa inovasi daerah tidak berhenti pada ide, melainkan harus menjelma menjadi praktik terukur, replikatif, dan berakar pada kebutuhan publik.
Sambutan inspiratif dari Dr. H. Nurmal Idrus, SE., MM. (Ahli Kelitbangan) menekankan pentingnya mindset inovatif sebagai budaya kerja yang berani berubah, cermat membaca data, dan konsisten menguatkan kolaborasi lintas sektor.
“Inovasi adalah ikhtiar intelektual yang memerlukan ketekunan, integritas, dan kepemimpinan visioner,” ujarnya.
Sementara itu, Andi Agus Nongki, S. IP., M. Si. (Kepala Bapelitbangda Soppeng) yang dibacakan oleh Kabid Litbang menyatakan bahwa klinik ini merupakan instrumen pembelajaran kolektif.
Pemerintah daerah mendorong inovasi yang kreatif, sinkron dengan perencanaan pembangunan, memperkuat tata kelola, dan berorientasi pada peningkatan kualitas layanan publik.
Diskusi dinamis berjalan di bawah moderasi Andi Dewi Siswati, SE., dengan kehadiran peserta dari SKPD, guru/kepala sekolah, utusan desa/kelurahan, dan puskesmas menghadirkan perspektif lintas sektor yang kaya praktik baik dan solusi kontekstual.
Lebih dari sekadar pelatihan, klinik ini menjadi ruang pemantik motivasi yang menguatkan keyakinan bahwa inovasi adalah jalan bersama.
Dari aula ini, gagasan dirajut, kapasitas dikuatkan, dan jejaring diperluas menuju Kabupaten Soppeng yang inovatif, responsif, dan berdaya saing.
Klinik Inovasi Daerah menegaskan bahwa inovasi bukan agenda sesaat, melainkan kerja berkelanjutan; bukan milik satu institusi, melainkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.
Dari sini, harapan ditumbuhkan, perubahan dipercepat, dan masa depan pelayanan publik dibangun dengan keberanian untuk berinovasi.
Penulis: Cc@ye
