Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Iklan

Wajo Gelar Tudang Sipulung, Momentum Kebersamaan Petani Raih Apresiasi Nasional

Selasa, 04 November 2025 | November 04, 2025 WIB | Last Updated 2025-11-05T06:11:55Z
WAJO.THEHEADLINE.ID---Bupati Wajo, Andi Rosman, bersama Wakil Bupati, dr. Baso Rahmanuddin, menghadiri acara Tudang Sipulung dan Manre Sipulung di Rice Processing Center (RPC) Anabanua, Kecamatan Maniangpajo, Rabu (5/11/2025).

Acara ini dihadiri oleh sekitar 4.000 petani dari berbagai kelompok tani (Poktan) se-Kabupaten Wajo.
 
Kehadiran Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, menambah semarak acara tersebut. 

Andi Rosman dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para petani sebagai pilar utama ketahanan pangan di Kabupaten Wajo.
 
"Kita perlu mengapresiasi para pejuang kita, tanpa mereka sektor pangan kita tentu tidak semaksimal ini," ujar Andi Rosman.
 
Tudang Sipulung ini diadakan sebagai wujud syukur atas hasil panen padi. 

Andi Rosman menekankan pentingnya kebersamaan dalam setiap tahapan pertanian, mulai dari pengolahan tanah hingga pemilihan bibit. 

Pemerintah Kabupaten Wajo berencana menjadikan Tudang Sipulung sebagai agenda tahunan.
 
"Insya Allah kita bakal jadikan ini kalender tahunan. Sangat perlu dilakukan karena kebersamaan dan keharmonisannya guna saling bertukar pikiran, ilmu dan sama-sama mencari solusi jika ada masalah dalam sektor pertanian," tegasnya.
 
Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry mengakui bahwa Kabupaten Wajo adalah salah satu ikon pertanian di Sulawesi Selatan. 

Secara nasional, Wajo berada di urutan ke-11 dalam produksi pertanian. 

Ia mengapresiasi inisiatif Pemkab Wajo dalam mengadakan Tudang Sipulung sebagai upaya menjaga kearifan lokal.
 
"Ini sangat bagus dalam menjaga kearifan lokal kita di Sulawesi Selatan, kebetulan saya orang Sulsel dan tentu akan terus mendukung apa yang dicanangkan Pemkab Wajo," sebutnya.
 
Kementerian Pertanian berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor pertanian di Wajo melalui berbagai program, termasuk penyediaan jalan usaha tani, benih, dan bibit unggul. 

Prof. Djufry juga menyoroti varietas padi unggul Cakrabuana yang memiliki umur panen singkat, 85-90 hari, yang cocok untuk dijadikan proyek percontohan di wilayah dengan ketersediaan air yang baik.
 
Selain itu, Prof. Djufry berjanji akan membantu mengatasi masalah kelangkaan bahan bakar solar yang sering dihadapi petani Wajo, serta memprioritaskan penyediaan alat mesin pertanian.
 
"Saya baru dengar ternyata Wajo masih terkendala Solar, nanti saya akan laporkan karena ini menyangkut kebutuhan utama petani. Alat Mesin pertanian pun akan diprioritaskan," tegas Prof. Djufry.
 
Acara Tudang Sipulung ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antar petani, pemerintah, dan pihak terkait, serta menjadi momentum untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di Kabupaten Wajo.

Penulis: Cc@ye
×
Berita Terbaru Update